Pantaskah Mereka di Hargai Mahal???

JustFootball - Copa America 2011 di Argentina digadang - gadang akan menjadi salah satu moment pertarungan para bintang sebelum musim kompetisi 2011-2012 bergulir. Tim andalan seperti Argentina, Brazil, Uruguay, dan Cili di percaya akan tampil spektakuler karena saat ini mereka diperkuat oleh pemain muda berbakat yang banyak menjadi buruan klub top Eropa. Sebut saja Javier Pastore dan Sergio Aguero dari Argentina, Neymar dan Ganso dari Brazil, Alexis Sanchez dari Cili, Radamel Falcao dari Colombia, dan Edinson Cavani dari Uruguay.

Tak salah memang jika banyak orang menilai tim seperti Argentina maupun Brazil akan tampil sebagai juara mengingat banyak pemain mereka yang merumput di Eropa, belum lagi kehadiran Lionel Messi yang merupakan pemain terbaik dunia saat ini, dan  Neymar yang merupakan pemain muda paling berbakat yang menjadi properti paling panas dalam bursa transfer. Hal tersebut semakin menjadikan kedua tim sebagai kandidat juara paling besar dibandingkan Uruguay yang merupakan Semifinalis Piala Dunia 2010.

Bagaimana faktanya??? Semua perkiraan diatas musnah setelah Copa America mulai bergulir. Argentina mengawali pertandingan perdana dengan meraih hasil imbang menghadapi tim sekelas Bolivia, begitupun di partai kedua ketika menghadapi Colombia, nasib baik hanya terjadi ketika Argentina berhasil menang 3-0 dalam partai yg menentukan menghadapi Kosta Rika dan membawa tim asuhan Sergio Batista itu ke Perempat Final dengan status Runner-up. Tak jauh berbeda dengan argentina, Brazil mengawali 2 laganya di Copa America dengan hasil imbang, bermain imbang tanpa gol menghadapi Venezuela dan 2-2 menghadapi Paraguay. Untuk tim sekelas Brazil yang dihuni para bintang sepakbola, hasil ini merupakan start yang sangat buruk. Beruntung di pertandingan terakhirnya Brazil mampu bangkit dan menghempaskan perlawanan Ecuador dengan skor 4-2 dan membawa Brazil sebagai juara grup.

Banyak orang mengira Argentina dan Brazil sudah menemukan bentuk permainannya di laga terakhir grup mereka, sehingga mereka kembali diunggulkan dalam laga perempat final dengan Argentina bertemu Uruguay dan Brazil bertemu Paraguay. Namun, sebaliknya perempat final justru membuktikan kerapuhan tim mereka. Argentina dan Brazil akhirnya harus mengubur mimpi mereka untuk menjadi juara setelah keduanya di hentikan melalui babak adu pinalti. Argentina takluk 5-4 setelah kegagalan Carlos Tevez mengeksekusi pinalti, sementara Brazil takluk 2-0 setelah 4 penendangnya (Elano, Thiago Silva, A. Santos, dan Fred) gagal mengeksekusi pinalti. Hasil dari perempat final lainnya, Colombia harus pulang lebih dulu setelah Radamel Falcao dkk dipaksa menyerah 2-0 oleh Peru, Sementara  Venezuela akhirnya mampu lolos ke semifinal pertama mereka setelah menyudahi perlawanan Cili 2-1. Alexis Sanchez yang merupakan buruan panas di bursa transfer tidak dapat melakukan apa-apa menghadapi semangat juang ala venezuela.

Hal ini membuktikan bahwa mereka (para bintang copa america) belumlah pantas dihargai mahal dengan biaya transfer setinggi langit. Apa yang bisa pastore perbuat untuk Argentina?? Prestasi apa yang sudah Ganso dan Neymar berikan untuk Brazil?? Apa yang sudah diberikan Falcao dan Sanchez untuk Colombia dan Cili??. Jangankan prestasi, negara mereka bahkan sudah tersingkir saat ini, dan tak mampu lolos ke babak semifinal. Mereka (para pemain muda) masih butuh pengalaman dan mental bertanding lebih baik. Jika itu sudah di dapat dan mereka punya prestasi yang dapat dibanggakan, mungkin label pemain termahal layak untuk disandang salah satu dari mereka, namun bukan untuk saat ini tentunya.

Sampai tulisan ini diterbitkan, babak semifinal yang mempertemukan Peru vs Uruguay dan Paraguay vs Venezuela belum dimulai. Patut kita nantikan siapa yang mampu keluar menjadi juara, apakah Venezuela mampu mendapat trofi pertamanya ataukah Uruguay yang akan memperoleh trofi ke 15 mereka dan mengalahkan perolehan Argentina?(19/7/2011)(AMJ).
(Dimuat di majalah BOLAVAGANZA edisi Agustus 2011 - No. 118)